Senin, 13 Januari 2014

Kuda dan perisaimu..

Aku tahu apa yang akan terjadi
Sepeninggal kita dari mimpi
Kembali ke peradaban manusia yang katanya beradab
Kau kembali ubahnya musuhku
Dan aku harus berperang melawanmu

Disini,
Di kota ini
Terlalu banyak persamaan atas kita yang membatu
Menjadi benteng atas diri kita masing-masing
Karena itu aku benci kota ini

Aku mengerti
Jika waktu tertawa melihat persembahan yang kita sediakan
Ku persembahakan drama musikal romantisku
Dan kau persembahkan kuda dan perisaimu untuk kau bawa ke medanmu

Pulanglah dari perang
Dan aku akan tunjukkan dimana medanmu sesungguhnya..


Sehabis hujan
13-01-2014

2 komentar:

The Rubys mengatakan...

Tak perlu kau tunjukkan dimana medan perang itu berada, di balik bukit itu tlah terpancar wangi kehidupan yg patut di perjuangkan,pasukan berkudaku sedang menunggu di ujung persimpangan jalan dan akan kembali membangun kota yg telah hancur oleh para pemimpi malam. Sambutlah aku dengan senyum mu saat ku tiba di dalam mimpimu dan tanpa ada lagi kau merasa aku adalah musuh mu. para gladiator telah memainkan perannya masing". dan perompak lautpun akan tetap picik melawan ombak bukan berarti pengecut, akan tetapi mencari berlian hitam yg akan kantonginya saat mencapai daratan.....

ini kata mengatakan...

Lalu apakah bukit ku kini justru menjauh dari tempat dimana perompak itu bercerita tentang berlian berlian yang menyembul dibalik buih pasir yang justru kotor?
Apakah perompak itupun akan menghajarku habis habisan jika ternyata aku yang lebih dahulu menemukan harta yang sesungguhnya kosong?
Apakah lalu kami akan berjuang demi memenangkan fiktif? Tanpa ada kerajaan yang sesungguhnya di balik perang yang kini tengah bergulir,,
Coba ceritakan dimana tempat yang harus kujamah demi kubuang jauh jauh segala naif, segala picik atas keperompakan yang menurut mereka akulah pemiliknya,, maka mungkin akan kutemukan disana tempat dimana ku seharusnya menjalarkan tubuhku, merebahkan kekonyolan juga menertawakan perangku disini....